Rumah Sehatku, Surgaku, Istanaku
Bagaimana menjadikan rumah sehatku, surgaku, istanaku? Apakah harus mewah dan lengkap? Ternyata tidak. Cukup banyak rumah yang mewah, tetapi justru tidak sehat karena tidak ditata memenuhi persyaratan rumah yang sehat. Sebaliknya, rumah minimalis pun bila diatur sesuai persyaratan rumah yang sehat, maka akan menjadi rumah sehat dan nyaman untuk ditinggali keluarga.
Dalam proses membangun dan menata rumah, ada prinsip – prinsip dasar yang wajib diperhatikan agar rumah bisa menjadi hunian yang aman, nyaman, dan sehat bagi keluarga yang menempatinya. Manajemen limbah, pencahayaan yang tepat, aliran ventilasi udara, maupun proporsi tata ruang adalah pokok penting dari prinsip – prinsip dasar dalam proses membangun rumah sehat.
Jadi, bila Anda selalu memperhatikan sekaligus menerapkan prinsip dasar tersebut, maka hunian yang ideal, nyaman, dan bikin betah akan menjadi milik Anda dan keluarga. Selain itu, prinsip dasar untuk desain rumah sehat selalu dapat diterapkan di berbagai gaya desain, baik untuk eksterior maupun interior rumah. Dengan demikian, rumah tinggal Anda akan menjadi rumah sehatku, surgaku, istanaku.
Berikut ini adalah 4 prinsip dasar untuk menciptakan rumah sehat yang wajib Anda terapkan:
Pertama, manajemen limbah rumah. Sangat penting untuk menerapkan manajemen limbah rumah tangga, baik bagi yang tinggal di kota-kota besar maupun kota kecil dan perkampungan. Karena seringkali rumah tangga tidak menerapkan sistem manajemen limbah secara baik dan benar. Hal ini amat penting diperhatikan agar tampungan air tanah yang bersih di rumah tidak sampai tercemari. Manajemen limbah yang baik dan benar dapat dilakukan dengan mengikuti pola sebagai berikut:
- Tampungan air hujan: Air hujan yang ditampung dapat digunakan untuk aneka kebutuhan sehari-hari, seperti berkebun, menyiram halaman, atau mencuci mobil. Dengan adanya tampungan air hujan yang dapat dihunakan kembali untuk keperluan rumah tangga, maka akan lebih efisien serta lebih ramah lingkungan.
- Lapisan resapan tembus air: Untuk Area resapan air di lahan yang kecil, dapat diatasi dengan mengoptimalkan penggunaan lapisan tembus air pada permukaan tanah. Sebagai contoh, menanam rumput dan memasang grass block pada halaman, carport, dan tepi jalan sehingga air bisa mengalir dan meresap secara alami ke dalam tanah. Bisa juga dengan menerapkan teknik lubang biopori di pekarangan rumah. Selain untuk lubang resapan, juga bisa menghindari genangan air saat musim hujan.
Kedua, memaksimalkan pencahayaan alami. Sumber cahaya matahari harus dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pencahayaan alami pada rumah yang sehat. Anda bisa berpedoman pada dua hal berikut:
- Orientasi bangunan: Dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa, maka lebih baik bangunan rumah menghadap ke arah utara – selatan. Posisi ini untuk menghindari efek panas akibat terpapar cahaya matahari secara langsung. Dengan demikian, cahaya matahari di pagi hari dan pada sore hari akan masuk ke rumah Anda melalu samping rumah.
- Ukuran ruangan dan jendela: Sesuaikanlah ukuran ruangan dan jendela agar cahaya matahari dapat masuk merata ke sebagian besar ruangan di dalam rumah. Sehingga dengan memanfaatkan cahaya matahari dari pagi hingga sore, Anda tidak perlu menyalakan lampu. Tentunya akan lebih menghemat tagihan listrik rumah.
Ketiga, ventilasi yang alami. Pada prinsipnya, ventilasi alami adalah untuk menciptakan sirkulasi udara dalam ruangan rumah. Cara kerjanya dengan mengalirkan udara ke dalam ruangan, serta mengalirkan udara dalam ruangan keluar melalui jendela yang diposisikan secara tepat. Dengan menerapkan hal ini, tentunya bisa mengurangi pemakaian pendingin ruangan (AC) sehingga lebih hemat listrik.
Keempat, tata ruang interior seimbang. Pewarnaan serta penataan ruangan rumah yang seimbang adalah kunci menciptakan rasa nyaman dan betah. Pilihlah warna-warna yang cerah untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Sebaliknya pilihlah warna-warna lembut untuk ruang tidur atau kamar mandi. Penempatan perabotan seperti lemari, sofa, meja, rak, wajib memperhatikan penggunaannya. Peletakan lemari dan sofa di ruang keluarga bisa dipadukan dengan karpet dan meja kecil. Pada ruang tamu, bisa diletakkan rak gantung/duduk berisi hiasan pernak-pernik atau bisa juga tanaman-tanaman mungil kaktus untuk menambah keindahan.
Rumah sebagai tempat tinggal yang baik bukan hanya memberikan rasa aman dan nyaman, tetapi juga harus menyehatkan bagi keluarga yang menempatinya. Karena rumah sehatku, surgaku, istanaku.